Mengetahui Format Laporan Keuangan yang Sesuai Standar

Format laporan keuangan harus benar dan sesuai kaidah yang disepakati perusahaan. Karena aturan penulisan inilah yang menentukan data-data keuangan bisa dibaca dengan jelas atau tidak. Jika formatnya tidak beraturan dan tidak sesuai standar, tentu laporan akan ditolak oleh atasan.

Atas dasar itu, berikut akan dijelaskan format laporan keuangan yang harus dicantumkan dalam buku besar. Aturan penulisan yang menjadikan laporan keuangan valid dan minim kesalahan. ini dia penjelasannya:

1. Nama Emiten atau Nama Perusahaan

Nama emiten atau nama perusahaan biasanya ditulis di bagian atas laporan. Huruf yang digunakan adalah full kapital dan di bold. Sedangkan posisinya berada di tengah berdempet dengan logo perusahaan yang berada di samping kiri nama perusahaan.

Sekalipun tidak terlalu penting, format ini bisa membuat tampilan laporan lebih elegan. Apalagi aturan pembuatan laporan memang harus seperti itu. Jadi, nama perusahaan tetap harus dicantumkan.

2. Judul Laporan

Judul Laporan juga harus ada supaya atasan bisa mengetahui jenis laporan yang disetorkan sekalipun masih belum membaca isinya. Biasanya, untuk format laporan keuangan, judul laporan ditulis dibawah nama perusahaan.

Tulisannya tidak perlu menggunakan huruf kapital secara keseluruhan. Tetapi cukup di huruf bagian depannya saja. Sedangkan penebalan (bold) boleh dilakukan, boleh juga tidak.

3. Periode Keuangan yang Dimaksud

Format yang ketiga yang harus dicantumkan pada laporan adalah periode keuangan yang dimaksud. Format ini biasanya berupa tanggal, bulan dan tahun atau bulan dan tahun saja.

Fungsi format laporan keuangan ini ialah supaya laporan keuangan yang dibuat lebih jelas. Tanpa periode, data yang ada di dalam buku tidak bisa dipetakan dengan baik. Itu artinya, legalitas laporan juga akan dipertanyakan.

4. Data-data Keuangan

Data-data keuangan biasanya dibagi menjadi tiga kolom yaitu kolom rekening saldo, debit dan kredit. Berikut penjelasan ketiganya:

Rekening Saldo

Kolom Rekening saldo berisi uraian data keuangan yang harus diulas dengan lengkap. Termasuk data-data yang berupa penghasilan atau pendapatan maupun hutang dan pengeluaran.

Kolom Debit

Kolom Debit adalah kolom untuk menuliskan nominal uang yang berupa pemasukan untuk perusahaan. Posisinya lurus dengan uraian penghasilan yang berada di kolom rekening saldo. Sehingga atasan mudah membacanya.

Kolom Kredit

Kolom Kredit adalah kolom yang berisi nominal uang untuk pengeluaran perusahaan. Posisinya juga lurus dengan uraian pengeluaran yang ada di kolom rekening saldo.

Untuk laporan keuangan yang lebih detail, seperti pasiva aktiva, laba rugi, laba ditahan dan lain sebagainya, format data-data keuangannya memiliki bentuk yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah, data harus diunggah selengkap-lengkapnya dan harus sesuai dengan nominal uang yang ada.

Pastikan pula posisi penulisan nominal tidak tertukar. Karena jika tertukar, yang seharusnya debit ditulis kredit, atau sebaliknya, tentu laporan keuangan menjadi rancu. Ini merupakan kesalahan fatal, yang bisa memicu terjadinya pemecatan. Maka dari itu, telitilah ketika membuat laporan keuangan.

5. Total Saldo Perusahaan

Format selanjutnya yang juga harus ada di laporan keuangan adalah total saldo perusahaan. Biasanya penulisannya di bagian bawah, dibatasi strip panjang yang di sebelah kanannya ditulis lambang penjumlahan.

Total nominal ini berfungsi untuk, memberitahukan berapa saldo keuangan perusahaan di periode tersebut. Sehingga pihak atasan bisa memetakan berapa keuntungan dari usaha yang telah dijalankan.

6. Tanda Tangan dan Stempel Perusahaan

Ini merupakan format terakhir dalam pembuatan laporan keuangan. Tanda tangan yang dimaksud adalah tanda tangan si pembuat laporan dan tanda tangan atasan sebagai bukti kalau laporan sudah disetujui.

Stempel perusahaan hanya validasi kalau laporan benar-benar diajukan kepada atasan. Sehingga ada pertanggungjawaban yang sah, jika suatu saat ada masalah yang perlu diselesaikan dengan melihat laporan keuangan periode lama.

Kesimpulan

Itulah format laporan keuangan yang harus dituliskan di buku besar. Pastikan penulisannya benar atau laporan harus dirombak ulang. Anda tidak mau itu terjadi bukan?

Jika Anda merasa kesulitan dalam membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online untuk mengotomatisasi pembuatan laporan keuangan Anda sesuai standar yang berlaku.

Accurate Online adalah software akuntansi buatan Indonesia yang bisa membuat lebih dari 100 jenis laporan keuangan secara otomatis. Jadikan pembukuan bisnis lebih efisien dengan laporan keuangan instant bersama Accurate Online.

Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.

 

Baca juga artikel menarik lainnya di bawah ini :