Hubungi Kami

Transaksi-Transaksi yang Menyebabkan Adanya Rekonsiliasi Bank

Mar 22, 2019

Transaksi-Transaksi yang Menyebabkan Adanya Rekonsiliasi Bank

Ada dua catatan kas di sebuah perusahaan, yaitu akun kas buku besar umum perusahaan dan laporan bank yang menampilkan penerimaan dan pembayaran kas yang dilakukan melalui bank. Laporan keuangan yang direkonsiliasikan adalah catatan perusahaan dan bank yang sering berbeda saldonya sehingga harus dibandingkan antara keduanya agar bisa diketahui perbedaan-perbedaan yang ada.

Sisi debit rekening kas perusahaan dibandingkan dengan kredit catatan bank pada laporan bank kolom penerimaan dan kredit rekening kas yang dibandingkan dengan debit catatan bank pada laporan bank kolom pengeluaran. Laporan bank berupa rekening koran biasanya diterima secara bulanan, lalu  direkonsiliasikan dengan catatan kas perusahaan.

Rekonsiliasi bank adalah daftar transaksi dan jumlahnya yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan pada laporan bank berbeda dengan saldo kas pada pembukuan perusahaan. Rekonsiliasi laporan bank berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang belum dicatat oleh perusahaan.

Pembukuan dan pelaporan bank biasanya menunjukkan saldo kas yang berbeda karena waktu pencatatan transaksi yang berbeda sehingga laporan keuangan menjadi tidak sinkron.

Transaksi Penyebab Perbedaan Saldo

Saldo kas pada laporan keuangan di perusahaan dan bank bisa berbeda juga karena ada transaksi-transaksi tertentu melalui bank yang belum dicatat oleh perusahaan. Setiap perusahaan atau kegiatan bisnis harus melakukan rekonsiliasi bank secara rutin agar tidak terjadi kesalahan yang fatal pada laporan keuangan dan kondisi keuangan perusahaan itu sendiri.

  • Pendapatan Jasa Giro

Saat menitipkan uang kas di bank tentu saja bank bisa memanfaatkan uang tersebut untuk hal-hal yang menguntungkan seperti investasi. Bank akan memberikan jasa giro kepada setiap nasabah sebagai bentuk rasa terima kasih seperti bunga pada tabungan biasa.

Nominal pendapatan jasa giro ini langsung dimasukkan ke saldo kas nasabah tanpa sepengetahuan nasabah tersebut. Dampak yang terjadi adalah pemasukan tersebut sudah tercatat di kas bank, tetapi akuntan perusahaan belum mencatatnya di laporan kas internal perusahaan. Untuk menyamakannya, pihak perusahaan harus mencatatnya di kas perusahaan.

  • Biaya Jasa Bank

Bank telah memberikan pelayanan giro untuk perusahaan sebagai nasabah giro atau tabungan bisnis maka jasa ini juga membutuhkan biaya. Bank secara otomatis akan mengambil biaya giro atau tabungan bisnsi dengan memotong jumlah saldo nasabah.

Saldo kas di bank telah berkurang tanpa sepengetahuan nasabah, sedangkan saldo kas  perusahaan masih tetap. Akuntan perusahaan baru bisa mencatat pengeluaran ini ketika bank sudah memberikan notifikasi atau mengirimkan rekening koran.

  • Transfer dari Debitor

Transaksi ini terjadi ketika pelanggan membayar tagihan sejumlah tertentu langsung ke rekening perusahaan di bank. Pemasukan ini tentu tercatat dalam kas bank sehingga saldo giro atau tabungan bisnis bertambah, tetapi di buku kas perusahaan masih belum ada.

Jumlah ini dapat disesuaikan ketika rekening koran dari bank sudah diterima, kemudian akuntan perusahaan bisa mencatatnya ke kas perusahaan. Jika merasa perlu, mintalah rekening koran kepada bank satu kali dalam setiap bulan.

  • Transaksi yang Berhubungan dengan Outstanding Check

Outstanding check atau cek yang masih beredar adalah transaksi yang terjadi ketika cek sudah diberikan  kepada pihak supplier untuk membayar pembelian barang tertentu, tetapi supplier belum mencairkan cek tersebut.

Cek ini telah dicatat sebagai pengeluaran di laporan arus kas perusahaan, tetapi penerima cek belum mencairkannya sehingga kas di bank belum berkurang. Akibatnya, jumlah saldo di bank lebih besar daripada saldo kas internal perusahaan.

  • Transaksi Deposit in Transit

Jenis transaksi ini terjadi ketika ada setoran yang diberikan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatat transaksi tersebut karena adanya aturan internal dari bank.

Contoh aturannya adalah setoran yang masuk di akhir bulan baru akan diproses pada bulan berikutnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya deposit in transit bisa membandingkan slip setoran yang dimiliki dengan laporan setoran yang dimiliki perusahaan.

Pentingnya Proses Rekonsiliasi dalam Laporan keuangan

Itulah beberapa transaksi yang sering menyebabkan perbedaan saldo kas perusahaan dengan saldo bank sehingga perlu diadakan rekonsiliasi bank agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan dan laporan laba rugi.

Bagi Anda yang masih menggunakan proses rekonsiliasi bank secara manual, Anda bisa mencoba untuk menggunakan Accurate Online untuk memudahkan proses rekonsiliasi bank Anda. Accurate Online sendiri sudah bekerjasama dengan berbagai bank besar di Indonesia seperti Bank BCA, Bank DBS, bank lainnya untuk memudahkan penarikan data rekening koran dan mengotomatisasi proses rekonsiliasi bank usaha Anda.

Untuk mngetahui lebih jauh tentang informasi integrasi antara akun Accurate Online dengan rekening bisnis Anda, Anda dapat mempelajarinya melalui link dibawah ini:

Masih bingung dengan cara rekonsiliasi di Accurate Online? Tenang saja, Anda bisa mempelajari cara rekonsiliasi bank dengan mudah menggunakan Accurate Online melalui link ini.

 

 

Bagi Anda yang mau mengetahui informasi lebih dalam tentang proses rekonsiliasi Anda bisa membaca artikel menarik lainnya di bawah ini: