Pengelolaan Kas Bank Sebagai Bagian dari Rekonsiliasi Bank

Kas terdiri dari pengelolaan kas kecil dan kas bank yang menjadi harta perusahaan paling likuid karena setiap hari seluruh transaksi terutama biaya operasional di dalam perusahaan berhubungan dengan kas sehingga perusahaan harus membuat mekanisme untuk mengontrol pengeluaran atau penerimaan kas dari bank.

Kas bank adalah jumlah uang tunai yang disimpan di bank dalam bentuk rekening tabungan dan giro/bilyet yang dapat ditarik setiap saat. Kas juga terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (money orders), dan deposito. Kas bank akan dibahas secara mendalam sebagai bagian dari rekonsiliasi bank yang harus dikelola dengan baik.

1.  Pengertian Kas Bank

  • Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK, 2002), kas ialah alat pembayaran berupa uang tunai yang selalu siap digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Di sisi lain, kas bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai berbagai transaksi.
  • Menurut Munawir (1983), kas ialah uang tunai yang bisa digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Kas terdiri dari cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang bisa diambil dengan memakai cek atau bilyet sesuai ketentuan bank.

2.  Pengertian Akuntansi Kas Bank

Akuntansi kas bank lebih dikenal dengan nama rekonsiliasi bank. Penerimaan kas bank biasanya dicatat di sisi debet, sedangkan pengeluaran kas bank dicatat di sisi kredit.

Rekonsiliasi bank ialah proses penyesuaian informasi yang merinci perbedaan antara catatan keuangan di bank sebagai pengelola transaksi dan catatan yang dimiliki oleh perusahaan dengan pihak bank berupa rekening koran (bank statement) sehingga bisa dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dengan benar.

Akuntan perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian dengan menggunakan bukti yang dianggap sah dan valid jika ada perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dengan catatan transaksi bank.

3. Dokumen Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bank

Dokumen penerimaan kas bank di perusahaan berasal dari berbagai sumber antara lain penjualan tunai, penerimaan tagihan, penerimaan pinjaman/kredit yang diterima, dan sumber lainnya. Dokumen atau bukti tertulis penerimaan kas bank berupa copy nota kontan, kuitansi, atau bukti kas masuk yang dibuat sendiri dengan logo perusahaan.

Dokumen pengeluaran kas bank di perusahaan dipakai untuk membiayai berbagai kegiatan antara lain pembelian barang dagang secara tunai, pembayaran utang, pembayaran biaya-biaya operasional perusahaan, dan pembiayaan kegiatan lainnya. Dokumen atau bukti tertulis pengeluaran kas bank ini berupa nota kontan, kuitansi, atau bukti kas keluar yang dibuat sendiri dengan logo perusahaan.

4.  Kegunaan Administrasi Kas Bank

Administrasi kas bank harus dilakukan dengan baik dan benar agar semua dokumen atau bukti transaksi lebih rapi dan siap untuk diaudit. Selain itu, hal ini akan mempermudah akuntan untuk membuat laporan keuangan pada setiap periode baik bulanan maupun tahunan. Kegunaan administrasi kas bank sebagai berikut.

  • Administrasi kas bank memudahkan akuntan dan auditor untuk melacak transaksi secara tunai sehingga tidak ada penipuan atau rekayasa transaksi.
  • Administrasi kas bank berupa pengelolaan kas kecil perusahaan juga harus dilakukan untuk mengatur jumlah kas kecil (petty cash) agar jumlahnya cukup (tidak terlalu besar atau terlalu kecil).
  • Administrasi kas bank bisa menyebabkan laporan kas bank lebih terpantau sehingga pemasukan dan pengeluaran bisa terus diketahui dengan baik.
  • Administrasi kas bank membuat setiap penerimaan dengan bukti penerimaan kas segera dicatat dan disetorkan ke bank sehingga tidak ada penerimaan yang luput dari pencatatan.
  • Administrasi kas bank membuat setiap pengeluaran dengan berbagai bukti transaksi segera dicatat tersendiri sehingga tidak akan membuat sulit saat pembuatan laporan keuangan bulanan, semester, dan tahunan.
  • Administrasi kas bank membuat seluruh transaksi menjadi transparan karena berbagai jenis transaksi di bank baik transfer atau transaksi langsung berupa transaksi melalui teller selalu tercatat.

5.  Cara Pengerjaan Buku Kas

Kas giro biasanya harus dibuatkan kasnya yang digunakan untuk menyimpan fisik giro. Untuk buku kas dapat dikerjakan dengan cara folio dua halaman (scontro) dan cara folio satu halaman (camera) serta cara tabelaris yang dijelaskan sebagai berikut.

a.  Cara Folio Dwi Halaman (Scontro)

Buku kas dwi halaman ini terdiri dari 2 buah muka halaman, yaitu debet dan kredit yang dijelaskan sebagai berikut.

1)  Halaman debet, dipakai untuk mencatat pemasukan atau penerimaan berupa uang dengan menuliskan keterangan dari mana uang itu berasal. Halaman ini terdiri dari beberapa kolom sebagai berikut.

  • Tanggal pemasukan uang.
  • Keterangan tentang orang atau tempat dari mana uang didapat secara singkat dan jelas.
  • Nomor urut dari bukti penerimaan uang.
  • Jumlah uang yang diterima pada kas pada tanggal itu.

2)  Halaman kredit, dipakai untuk mencatat pengeluaran uang dengan menuliskan alasan dikeluarkannya uang tersebut. Halaman ini terdiri dari beberapa kolom sebagai berikut.

  • Tanggal pengeluaran uang.
  • Segala keterangan untuk apa dan kepada siapa saja uang dikeluarkan.
  • Nomor urut dari buku pengeluaran uang.
  • Jumlah uang yang dikeluarkan pada tanggal transaksi.

b.  Cara Folio Satu Halaman (Camera)

Buku kas secara halaman (camera) adalah pencatatan atau pembukuan keluar masuknya uang dalam satu halaman ini umumnya dilakukan oleh kantor-kantor kecil. Buku kas ini terdiri dari beberapa kolom sebagai berikut.

  • Kolom 1, gunanya mencatat tanggal penerimaan maupun pengeluaran keuangan.
  • Kolom 2, gunanya menuliskan penerimaan uang beserta sumber dan tujuan/keperluan pengeluaran uang.
  • Kolom 3, gunanya menulis nomor urut pada bukti kas penerimaan dan atau  pengeluaran.
  • Kolom 4, gunanya menulis jumlah penerimaan uang.
  • Kolom 5, gunanya menulis jumlah pengeluaran uang.

c.  Cara Tabelaris

Buku kas tabelaris juga dinamakan buku kas berlajur-lajur atau bergolong-golong karena buku ini berisi beberapa kolom atau lajur sesuai keperluan setiap perusahaan sehingga buku ini bisa berbeda-beda pada setiap perusahaan. Buku kas ini adalah bentuk perluasan dari buku kas secara folio. Pada halaman di sebelah kiri disebut halaman debet, sedangkan halaman di sebelah kanan disebut kredit.

Kas berperan penting bagi perusahaan baik skala kecil maupun besar. Perusahaan besar memiliki pemasukan dan pengeluaran kas yang besar sehingga pengelolaannya harus lebih sistematis dan teliti.

Namun, perusahaan kecil bukan berarti tidak harus dikelola dengan teliti dan rapi karena perusahaan kecil biasanya lebih mengandalkan kas berupa uang tunai daripada transaksi bank sehingga pencatatannya harus lebih teliti agar tidak transaksi yang lupa dicatat. Itulah penjelasan tentang pengelolaan kas bank yang juga harus diketahui sebagai bagian dari rekonsiliasi bank atau akuntansi kas bank.

Semua transaksi bisa berjalan dengan lancar dan tidak luput dari pencatatan jika kas sudah dikelola secara sistematis. Setelah kas terkelola dengan baik maka proses rekonsiliasi bank menjadi lancar dan lebih mudah untuk dilakukan. Dengan demikian, kesalahan dalam pencatatan dan pencocokkan laporan keuangan bisa diminimalisasi.

 

 

Anda bisa membaca artikel lainnya terkait rekonsiliasi bank seperti di bawah ini: