Dasar Tentang Rekonsiliasi Bank yang Perlu Diketahui

Bank adalah lembaga keuangan yang tidak akan pernah lepas dari kegiatan ekonomi manusia terutama kegiatan bisnis komersial. Setiap bisnis atau usaha dalam skala kecil hingga besar pasti membutuhkan bank untuk kegiatan transaksi sehingga harus memahami tentang rekonsiliasi bank yang berhubungan dengan pencatatan laporan keuangan perusahaan.

Sedangkan akuntan atau pihak yang mengurus keuangan harus memahami rekonsiliasi bank agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam pencatatan. Jadi apa itu rekonsiliasi bank? Simak ulasannya sebagai berikut.

1. Pengertian Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank ialah kegiatan akuntansi yang menyesuaikan informasi catatan kas perusahaan dengan catatan rekening bank. Rekonsiliasi bank kerap disebut akuntansi kas bank yang membahas secara rinci tentang perbedaan catatan rekening bank sebagai pengelola transaksi dan catatan keuangan perusahaan yang berasal dari rekening koran bank (bank statement).

Rekonsiliasi bank memperlihatkan seluruh transaksi yang telah dilakukan pada periode tertentu. Akuntan perusahaan membuat jurnal penyesuaian dengan memakai bukti transaksi yang sah dan valid saat terjadi perbedaan dalam laporan keuangan perusahaan dengan catatan transaksi bank atau rekening koran.

2. Karakteristik Rekonsiliasi Bank

Untuk lebih memahami tentang akuntansi atau rekonsiliasi bank maka harus memahami tentang karakteristiknya. Adapun karakteristik rekonsiliasi bank sebagai berikut.

a. Aktiva Bank Lebih Spesifik dan Rinci

Aktiva bank bersifat spesifik dan rinci yang terdiri dari kas, giro Bank Indonesia, penempatan dana pada bank lain, sekuritas jangka pendek, kredit yang diberikan kepada nasabah atau pihak tertentu, penyertaan, dan aktiva tetap. Penggunaan nama, struktur, dan hubungan antara rekening yang satu dengan lainnya harus sama agar laporan keuangan mudah dipahami sehingga mudah untuk diperbandingkan.

Sistematika rekening perbankan yang menggunakan digit tertentu juga dibutuhkan. Arti dari digit-digit tersebut antara lain digit pertama adalah rubrik rekening, digit kedua adalah identifikasi jenis valuta, digit ketiga adalah kelompok rekening grup utama, digit keempat adalah kelompok rekening subgroup, dan digit seterusnya berisi rincian atau rekening individual.

Pengelompokan rekening bank mengutamakan sifat dan fungsi rekening agar rekening tersebut dapat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi. Contoh skema atau bentuk rekening perbankan berikut ini.

1   0   5   2   1

Keterangan dari kiri ke kanan sebagai berikut.

  • 1 =  Aktiva
  • 0 =  Aktiva Dalam Rupiah
  • 5  =  Tabungan Nasabah
  • 2  =  Pihak Lain
  • 1  =  Rekening Individu

b.  Memiliki Persamaan Dasar yang Lebih Kompleks

Persamaan dasar akuntansi memperlihatkan hak (aset dan ekuitas) dan kewajiban. Akuntansi pada hakikatnya mengharuskan keseimbangan antara hak dan kewajiban sehingga setiap pertambahan salah satu pihak harus memengaruhi pihak lainnya juga. Kewajiban bank adalah transaksi yang berhubungan dengan pihak eksternal dan internal. Pihak eksternal adalah kreditor atau pemberi dana, sedangkan pihak internal adalah pemilik modal. Persamaan dasar akuntansi perbankan sebagai berikut.

Aktiva = Utang + Modal

Setelah bank melakukan atau mengelola transaksi maka bank akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya. Selisih antara pendapatan dengan biaya menghasilkan laba bank yang menjadi komponen modal bank. Persamaan akuntansi perbankan sebagai berikut.

Aktiva  =  Utang + Modal + Pendapatan – Biaya

Atau

Aktiva + Biaya  =  Utang + Modal + Pendapatan

Sisi kiri persamaan akuntansi meliputi aktiva dan biaya, sedangkan sisi kanan meliputi utang, modal, dan pendapatan. Persamaan akuntansi selalu memudahkan para pemula untuk membuat jurnal. Persamaan dasar dan penggambaran rekening buku besar memperlihatkan beberapa hal berikut ini.

  • Setiap aktiva bertambah akan dicatat di debet, sedangkan aktiva yang berkurang akan dicatat di kredit.
  • Setiap biaya bertambah akan dicatat di debet, sedangkan setiap biaya berkurang akan dicatat di kredit.
  • Setiap utang bertambah akan dicatat di kredit, sedangkan setiap pelunasan utang akan dicatat di debet.
  • Setiap modal bertambah akan dicatat di kredit, sedangkan setiap modal berkurang akan didebet.
  • Setiap pendapatan bank bertambah akan dicatat di kredit, sedangkan setiap pendapatan berkurang akan dicatat di debet.

Itulah sekilas tentang dasar-dasar rekonsiliasi bank yang harus diketahui agar bisa lebih memahami tentang seluk beluk rekonsiliasi bank yang lebih kompleks.

Jika bisnis Anda menggunakan Accurate Online dalam pengelolaan akuntansi dan transaksi keuangan,Anda dapat melakukan proses rekonsiliasi bank dengan mudah dan tidak akan memakan banyak waktu. Tidak hanya itu, Accurate Online juga hadir dengan kemudahan proses rekonsiliasi Bank otomatis untuk Bank BCA, Bank DBS dan akan menyusul Bank lainnya.

Jika Anda masih merasa bingung dengan proses rekonsiliasi Bank di Accurate Online, Anda bisa mempelajari caranya dengan mudah melalui link ini

Selanjutnya akan dibahas secara mendalam tentang Prosedur Rekonsiliasi Bank dan Pentingnya Rekonsiliasi Bank Pada Laporan Keuangan agar pemahaman Anda tentang proses rekonsiliasi bank semakin mendalam juga.