Memahami 6 Rasio Keuangan untuk Analisa Bisnis Ritel
Bagaimana cara menganalisis laporan keuangan bisnis ritel? Bisnis ritel merupakan jenis bisnis yang umum dijalankan, untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam berbagai jenis kebutuhan. Bisnis ritel akan membeli produk baik dari produsen atau distributor dan menjualnya secara langsung kepada konsumen. untuk lebih lengkapnya tentang bisnis ritel Anda dapat mengunjungi halaman ini.
Untuk menjalankan bisnis ini dengan baik, maka Anda sebagai pemilik bisnis tersebut perlu memahami mengenai rasio keuangan. Rasio keuangan akan diperlukan untuk menganalisis perkembangan bisnis ritel, serta menentukan harga produk dan evaluasi kinerja pengembangan bisnis Anda.
Cara Menganalisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan untuk Bisnis Ritel
Rasio keuangan untuk bisnis ritel yang Anda jalankan, sebenarnya merupakan cara menganalisis laporan keuangan dari bisnis tersebut. Rasio keuangan akan diperlukan terutama saat menentukan harga produk. Lalu apa saja rasio keuangan bisnis ritel tersebut, berikut ulasanya:
Rasio lancar
Yang disebut rasio lancar adalah membagi asset lancar perusahaan dengan liabillitas atau kewajiban lancar. Hal tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan bisnis yang Anda jalankan, agar mampu melunasi kewajiban jangka pendek.
Rasio Cepat ( Quick Ratio)
Rasio ini akan dihitung dengan membagi jumlah Antara piutang usaha , kas , dengan kewajiban liabillitas lancar. Rasio ini akan sangat cocok digunakan sebagai cara menganalisis laporan keuangan dengan kondisi terpaksa melikuidasi asset miliknya, untuk membayar tagihan.
Marjin Labar kotor
Rasio berikutnya adalah dengan menghitung rasio profitabilitas dengan dua langkah. Pertama, coba dengan nilai laba kotor dari pendapatan bersih, kemudian dikurangi nilai harga pokok [penjualan HPP]. Margin labar kotor ini akan maksimal jika dilakukan dengan perhitungan yang seksama dalam menilai efisiensi penjualan produk.
Perputaran Persediaan
Cara menganalisis laporan keuangan untuk bisnis ritel berikutnya adalah dengan membagi penjualan bersih untuk satu periode dengan nilai saldo rata-rata persediaan dalam periode yang sama. Bisnis ini memiliki persediaan yang untuk dikelola dengan baik dan juga untuk dijual. Rasio perputaran persediaan ini akan mempermudah penjualan ritel dengan lebih cepat pada pelanggan.
Pengembalian Aset
Pengertian dari pengembalian asset adalah dengan melakukan pengukuran profitabilitas, sebaik mana perusahaan menggunakan asetnya untuk mendapatkan penghasilan. Caranya adalah dengan membagi total laba bersih dengan total asetnya. Dalam akuntansi, rasio ini disebut ROA.
Margin Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Rasio berikutnya yang digunakan sebagai cara menganalisis laporan keuangan bisnis ritel adalah dengan EBIT ( margin laba sebelum bunga dan pajak) dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk menentukan profitabilitas barang yang dijual, tanpa harus memperhitungkan biaya yang tidak langsung mempengaruhi produk. Biaya tersebut merupakan biaya pajak dan biaya bunga.
Diharapkan, para pemilik bisnis ritel dapat memperhitungkan keenam unsur rasio tersebut, agar bisa mengelola pendanaan perusahaan dengan baik. Cara menganalisis laporan keuangan dengan rasio untuk bisnis ritel ini juga mudah dilakukan, cukup gunakan software akuntansi untuk mempermudah dalam menganalisisnya.
Ingin mengetahui tips lainnya seputar bisnis? Silahkan baca artikel pilihan kami dibawah ini:
- 4 Jenis Usaha Jasa Tanpa Modal yang Cocok untuk Karyawan
- 3 Bisnis Properti dengan Modal Kecil Keuntungan Maksimal
- Ini dia 5 Langkah Mudah Membuat Business Plan
- Ini Dia Manfaat dan Cara Membuat Faktur Penjualan untuk Bisnis Anda