KPI : Penjelasan Lengkap dan Mengenal Contohnya
Mempelajari KPI dengan sederhana
Sebelum mempelajari KPI, Anda harus mengenal terlebih dahulu arti dari KPI itu sendiri. KPI atau Key Performance Indikator adalah indikator penting atau kunci untuk menuju hasil yang diinginkan. KPI berfokus untuk peningkatan strategis dan operasional, menciptakan dasar analitis untuk pengambilan keputusan dan membantu memusatkan perhatian pada hal yang dianggap paling penting., Anda harus ingat, apa yang terukur tentu akan mudah selesai.
Menggunakan KPI adalah menetapkan target atau tingkat kinerja yang diinginkan dan melacak kemajuan terhadap target itu. Menggunakan dan mempelajari KPI berarti Anda akan belajar untuk meningkatkan indikator utama yang nantinya juga akan meningkatkan semua indikator secara berkesinambungan. Leading Indicator atau Indikator utama adalah pemicu utama dari kesuksesan masa depan. Sedangkan lagging indicator artinya indikator yang bergerak mengikuti trend, menunjukkan seberapa sukses organisasi dalam mencapai hasil di masa lalu
Parameter KPI yang berjalan baik adalah seperti :
- Memberikan bukti objektif untuk kemajuan mencapai hasil yang diinginkan
- Pengukuran hal-hal yang relevan menghasilkan informasi berguna sebagai pengambilan keputusan yang lebih baik
- Menawarkan perbandingan untuk mengukur tingkat perubahan kinerja dari waktu ke waktu
- Dapat melacak efisiensi, efektivitas, kualitas, ketepatan waktu, tata kelola, kepatuhan, perilaku, ekonomi, kinerja proyek, kinerja personel atau pemanfaatan sumber daya
- Seimbang antara Leading Indicator dan lagging indicator
- Didefinisikan dan dapat dikomunikasikan dengan baik oleh seluruh organisasi atau departemen Anda.
Baca juga: Akuntansi Syariah, Pengertian dan Perbedaannya dengan Akuntansi Konvensional
Masalahnya adalah, ada ribuan KPI yang bisa dipilih. Jika Anda memilih dan mempelajari KPI yang salah, maka Anda mengukur sesuatu yang tidak selaras dengan tujuan Anda. Lalu, bagaimana Anda harus mempelajari KPI dan memilih yang tepat untuk organisasi Anda?
Cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan meneliti dan mempelajari KPI yang paling penting. Dengan cara ini, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan yang lebih spesifik untuk industri Anda. Mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat.
31 contoh KPI (Key Performance Indicator) dan penjelasannya
Financial Metric / Metrik Keuangan
1. Profit (Keuntungan)
Hampir bagi setiap usaha yang kita bangun adalah mengejar hal ini, keuntungan. Profit merupakan indikator kinerja terpenting bagi banyak orang. Jangan lupa juga untuk untuk selalu menganalisis margin laba kotor dan laba bersih untuk lebih memahami seberapa sukses organisasi Anda dalam menghasilkan laba yang tinggi.
2. Cost (Biaya Pengeluaran)
Anda harus mencari cara untuk meningkatkan efektivitas pengeluaran dan temukan cara terbaik untuk mengurangi dan mengelola pengeluaran Anda.
3. Pendapatan LOB (Line of business) Vs Target
Ini adalah perbandingan antara pendapatan aktual Anda dan pendapatan yang diproyeksikan. Memetakan dan menganalisis perbedaan antara kedua angka ini akan membantu Anda mengidentifikasi bagaimana kinerja departemen Anda.
Baca juga: Pengertian Akuntansi Pemerintah dan Perbedaanya Dengan Akuntansi Komersial
4. Harga Pokok Penjualan
Dengan menghitung semua biaya produksi untuk produk yang dijual perusahaan Anda, Anda bisa mendapatkan masukan yang lebih baik tentang bagaimana seharusnya menetapkakan harga produk Anda sekaligus memberikan margin keuntungan untuk produk yang Anda pasarkan. Informasi ini adalah kunci dalam menentukan cara menjual lebih banyak daripada pesaing Anda.
5. Day Sales Outstanding (DSO)
Apa Anda tau tentang DSO? DSO atau Day sales outstanding adalah rasio rata-rata rentang waktu perusahaan menunggu untuk menerima KAS setelah melakukan penjualan Ambil. Lalu bagaimana cara menghitungnya?
rumus DSO adalah :
masukan angka piutang Anda dan bagi dengan jumlah total penjualan kredit. Ambil angka dari hasil tersebut dan kalikan dengan jumlah hari dalam jangka waktu yang Anda ingin periksa. Nilai yang dihasilkan tersebut adalah nilai DSO Anda, semakin rendah angkanya, semakin baik organisasi Anda dalam mengumpulkan piutang. Jalankan formula ini setiap bulan, kuartal, atau tahun untuk melihat bagaimana Anda meningkatkan efektifitas kerja Anda.
Baca Juga: Mempelajari Konvensi dan Konsep Akuntansi Secara Sederhana
6. Penjualan perwilayah
Melalui analisis wilayah mana yang memenuhi target penjualan, Anda dapat memberikan improvisasi yang lebih baik untuk wilayah yang kinerjanya kurang baik.
7. Beban LOB (Line of Business) Vs Anggaran
Membandingkan pengeluaran yang sudah terjadi dengan anggaran yang diperkirakan adalah hal yang sangat penting. Hal ini guna memahami dimana biaya Anda menyimpang dari rencana Anda. Dan ini dapat membantu Anda membuat anggaran departemen yang lebih efektif di masa depan.
Baca juga: Mengetahui Lebih Jauh Tentang North Star Metric
8. Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan
Metrik ini menunjukkan kekuatan keuangan organisasi.
Rumusnya adalah: (Uang yang Diterima dari Penerbitan Saham atau Utang) – (Uang Tunai sebagai Dividen dan Pengadaan Kembali Utang / Saham) = (Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan).
9. Pengeluaran Tahunan Rata-rata Untuk Melayani Satu Pelanggan
Ini adalah jumlah rata-rata yang diperlukan untuk melayani satu pelanggan.
Rumusnya adalah: (Total Biaya) / (Pelanggan Total) = (Biaya Tahunan Rata-rata untuk Melayani Satu Pelanggan).
Baca Juga: Perbedaan Akuntansi Berbasis Akrual dan Akuntansi Berbasis Kas
10. Penghasilan Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, Amortisasi atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, & Amortization (EBITDA)
Seperti namanya, metrik ini adalah mengukur pendapatan sebelum menghitung bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi .
Rumusnya adalah: (Pendapatan) – (Pengeluaran Tidak Termasuk Bunga, Pajak, Depresiasi & Amortisasi) = (EBITDA).
11. Biaya Inovasi atau Innovation Spending
Metrik ini menunjukkan jumlah dana yang dihabiskan oleh organisasi untuk inovasi. Beberapa organisasi memiliki ini dianggarkan sebagai penelitian dan pengembangan, dan memiliki istilah akuntansi yang berbeda. Pada akhirnya, jika Anda menggunakan ukuran ini, Anda menilai inovasi sebagai dorongan strategis utama.
12. (Customer Lifetime Value) / (Customer Acquisition Cost)
Customer Lifetime Value atau CLV adalah metrik untuk menghitung berapa nilai pelanggan suatu perusahaan di masa mendatang. Konsep ini dihitung dengan memprediksi berapa produk atau jasa yang akan dibeli oleh pelanggan di masa mendatang, berdasarkan data – data pembeliannya, dan juga kemungkinan adanya cross selling dari produk lain yang dilakukan oleh pelanggan.
Sedangankan Costumer Acquistion Cost adalah biaya yang terkait dalam upaya meyakinkan pelanggan untuk membeli produk / jasa. Biaya ini dikeluarkan oleh organisasi untuk meyakinkan calon pelanggan.
Rumus: (Laba Bersih yang Diharapkan dari Pelanggan) / (Biaya untuk Mendapatkan Pelanggan).
Customer Metrics / Metrik pelanggan
13. Customer Lifetime Value (CLV)
Meminimalkan biaya bukanlah satu-satunya cara yang terbaik untuk mengoptimalkan peningkatan pelanggan Anda. CLV (Customer Lifetime Value ) membantu Anda melihat nilai yang diperoleh organisasi Anda dari hubungan pelanggan jangka panjang. Gunakan indikator kinerja ini untuk mencari saluran penjualan mana yang membantu Anda mendapatkan pelanggan terbaik dengan harga terbaik pula.
14. Biaya Akuisisi Pelanggan atau Customer Acquisition Cost (CAC)
Bagilah angka biaya perolehan total Anda dengan jumlah pelanggan baru dalam jangka waktu yang Anda periksa. Selamat, Anda telah menemukan CAC Anda. Ini adalah salah satu metrik, terpenting terutama untuk e-commerce. karena metriks ini dapat membantu Anda mengevaluasi efektivitas biaya kampanye pemasaran Anda
Baca juga: Mengenal berbagai pengelompokan dan jenis pajak di Indonesia
15. Kepuasan & Retensi Pelanggan atau Customer Satisfaction & Retention (CSR)
Pada dasarnya, ini sederhana: Buat pelanggan senang dan mereka akan terus menjadi pelanggan Anda. Anda dapat menggunakan beberapa indikator kinerja untuk mengukur CSR, termasuk skor kepuasan pelanggan dan persentase pelanggan yang mengulangi pembelian. dalam mempelajari KPI lebih dalam hal ini adalah hal yang vital
16. Net Promoter Score (NPS)
Net Promoter Score adalah score atau nilai yang dapat menunjukkan secara lansung tipe konsumen yang loyal dan dapat memberikan prediksi tingkah laku konsumen terhadap bisnis Anda.
Mencari tahu NPS Anda adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan pertumbuhan bisnis jangka panjang. Untuk menentukan skor NPS Anda, kirim survei sederhana ke pelanggan Anda untuk melihat seberapa besar kemungkinan mereka akan merekomendasikan bisnis Anda kepada seseorang yang mereka kenal. Biasanya survei sederhana berisi line scale yang memiliki rentang nilai 1 sampai dengan 10. Dan setiap opsi yang responden pilih harus berisi alasan kenapa mereka memilih angka tersebut
Baca juga: Apa itu bauran pemasaran atau marketing mix? ayo kenal lebih jauh
17. Jumlah Pelanggan
Sama dengan seperti laba atau profit, indikator kinerja ini cukup mudah. Dengan menentukan jumlah pelanggan yang Anda peroleh, Anda dapat lebih memahami apakah Anda memenuhi kebutuhan pelanggan Anda.
18. Tingkat Perubahan Pelanggan
Metrik ini menunjukkan persentase pelanggan yang gagal melakukan pembelian berulang atau menghentikan layanan mereka selama periode tertentu. Rumus: (Jumlah Pelanggan yang Hilang dalam Periode yang Diberikan) / (Jumlah Pelanggan di Awal Periode) = (Tingkat Perubahan Pelanggan). Pastikan Anda juga menghitung jumlah pelanggan yang seharusnya diperbarui dalam periode tertentu.
19. Volume Interaksi Menurut Saluran
Melacak jumlah permintaan dukungan melalui telepon dan email memungkinkan Anda untuk melihat metode mana yang disukai pelanggan, serta jumlah permintaan dukungan dari bulan ke bulan.
20. Persentase Pelanggan yang puas atau sangat puas
Menentukan metrik ini membuka peluang untuk survei lanjutan tentang apa yang membuat pelanggan menjadi sangat puas. Ini juga merupakan ukuran yang baik untuk dilihat dari waktu ke waktu, jadi pertahankan pertanyaan Anda konsisten pada survei Anda.
Rumusnya adalah: (Pelanggan yang memertimbangkan sendiri “Puas” atau “Sangat Puas”) / (Responden Survei Total) = (Persentase Pelanggan yang “Puas” atau “Sangat Puas”).
21. Pengunjung baru Vs Mereka yang Mengulangi Kunjungan Situs
Buatlah rencana agar perusahaan membuat survei untuk membedakan lalu lintas situs web mereka dan menghasilkan wawasan tentang calon pelanggan. Untuk perusahaan yang sedang mempelajari KPI, metriks in sangatlah penting
Rumusmya adalah: (Kunjungan Situs Web oleh Pengunjung Baru) / (Total Kunjungan Situs Web) = persentase pengunjung baru.
Process Metrics / Metrik Proses
22. Tiket bantuan layanan konsumen / Customer Support Tickets
Dengan menganalisa jumlah tiket baru, jumlah tiket yang diselesaikan, dan waktu penyelesaian ini akan membantu Anda membuat departemen layanan pelanggan terbaik di bisnis Anda, terutama jika bisnis Anda adalah bisnis jasa. Hal ini sangat membantu pertumbuhan bisnis secara cepat dan efisien,
23. Persentase Cacat Produk
Hitung jumlah unit yang rusak dan bagi dengan jumlah total unit yang diproduksi dalam rentang waktu yang Anda ingin periksa. Ini akan memberi Anda persentase produk yang cacat. Jelas, semakin rendah produk cacat yang terproduksi, semakin baik.
Baca Juga : Perbedaan manajemen persediaan dan manajemen gudang
24. Pengukuran Efisiensi LOB (Line of business)
Efisiensi dapat diukur secara berbeda di setiap industri, contohnya adalah industri manufaktur. Anda dapat mengukur efisiensi organisasi Anda dengan menganalisis berapa banyak unit yang telah Anda hasilkan setiap jam, dan berapa persen waktu yang dihabiskan sejak pabrik Anda mulai beroperasi.
People Metrics / Metrik pekerja
25. Employee Turnover ate (ETR)
Untuk menentukan ETR Anda, hitunglah jumlah karyawan yang telah meninggalkan perusahaan dan bagi dengan rata-rata jumlah karyawan. Jika Anda memiliki ETR yang tinggi, luangkan waktu untuk memeriksa budaya tempat kerja Anda, paket pekerjaan, dan lingkungan kerja.
26. Persentase Respons Untuk Membuka Posisi
Bila Anda memiliki persentase yang tinggi untuk pelamar yang memenuhi syarat untuk melamar posisi di lowongan pekerjaan yang tersedia ,berarti Anda telah mempelajari KPI dengan baik.
27. Kepuasan Karyawan
Karyawan yang senang akan bekerja lebih keras, sesederhana itu. Mengukur kepuasan karyawan Anda melalui survei dan metrik lain sangat penting bagi kesehatan bisnis dan perusahaan Anda. Terutama bagi Anda yang menerapkan dan mempelajari KPI untuk perusahaan Anda
28. Tingkat Pensiun
Metrik ini sangat penting untuk setiap organisasi yang mengembangkan rencana tenaga kerja strategis. Anda dapat menghitung metriks ini dengan melihat jumlah karyawan yang pensiun sebagai persentase dari total jumlah pegawai. Jika Anda tidak memiliki angkatan kerja yang menua secara tidak langsung juga berpengaruh pada omset
29. Pengetahuan yang Dicapai Dengan Pelatihan
Metriks ini membantu perusahaan melihat efektivitas pelatihan karyawan dalam mempelajari KPI. Ini dapat ditentukan dengan membuat ujian dan memantau tingkat kelulusan ujian ujian, dan skor rata-rata. Jika Anda adalah organisasi yang besar, Anda dapat melakukan pre-test sebelum pelatihan dan kemudian post-test setelah pelatihan untuk melihat secara spesifik apa yang telah dipelajari.
30. Promosi Internal Vs Mencari Pekerja External
Rasio ini mengukur berapa banyak orang yang bekerja di perusahaan yang dipertimbangkan untuk promosi internal versus jumlah karyawan eksternal. Ini bisa sangat efektif ketika melihat perencanaan suksesi organisasi.
31. Salary Competitiveness Ratio (SCR)
Digunakan untuk mengevaluasi daya saing dari opsi kompensasi yang penting dalam mempelajari KPI. Rasio ini ditentukan dengan membagi gaji perusahaan rata-rata dengan gaji rata-rata yang ditawarkan oleh pesaing atau perusahaan yang memiliki jenis usaaha yang sama Anda.
Bagaimana Cara Mempelajari KPI dan Menentukan Mana yang Akan Digunakan?
KPI yang tepat untuk Anda mungkin bukan KPI yang tepat untuk organisasi lain. Pastikan Anda telah meneliti banyak indikator kinerja utama yang Anda bisa untuk menentukan yang mana yang sesuai untuk industri Anda. Dari sana, tentukan target KPI mana yang akan membantu Anda lebih memahami dan memenuhi tujuan Anda, dan kemudian mengintegrasikannya ke seluruh departemen Anda. KPI harus sesuai dengan strategi Anda dalam menjalani bisnis Anda.
Baca juga :