Hubungi Kami

Activity Based Costing: Pengertian Lengkap Dan Contohnya

Jul 22, 2019

Activity Based Costing: Pengertian Lengkap Dan Contohnya

Pengertian Activity Based Costing

Activity based costing (ABC) adalah sebuah metode akuntansi yang mengidentifikasi dan menetapkan biaya untuk aktivitas overhead dan kemudian menetapkan biaya tersebut untuk produk. Sistem activity based costing mempunyai hubungan antara biaya, aktivitas overhead, dan produk yang diproduksi.

Kemudian berdasarkan hubungan tersebut, sistem ABC ini dapat menetapkan biaya tidak langsung suatu pabrik untuk memproduksi produk dengan cara yang lebih logis dari pada pendekatan tradisional. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya mengalokasikan biaya berdasarkan jam kerja mesin.

Metode ABC ini pertama-tama menetapkan biaya untuk kegiatan yang merupakan penyebab sebenarnya dari overhead. kemudian menetapkan biaya kegiatan-kegiatan itu hanya untuk produk-produk yang sebenarnya menuntut untuk melakukan kegiatan.

Activity based costing mengklaim bahwa rekayasa khusus, pengujian khusus, pemasangan mesin, dan lainnya adalah kegiatan yang mennggunakan biaya. Sehingga menyebabkan perusahaan mengkonsumsi sumber daya.

Dengan ABC, perusahaan akan menghitung biaya sumber daya yang digunakan dalam setiap kegiatan ini. Selanjutnya, biaya masing-masing kegiatan akan diberikan hanya untuk produk yang menuntut kegiatan.

Pentingnya penggunaan Activity based costing pada saat ini karena:

  1. biaya overhead manufaktur telah meningkat secara signifikan,
  2. biaya overhead manufaktur tidak lagi berkorelasi dengan jam mesin produktif atau jam kerja langsung,
  3. keragaman produk dan keragaman pelanggan ‘Permintaan telah meningkat, dan
  4. beberapa produk diproduksi dalam jumlah besar, sementara yang lain diproduksi dalam jumlah kecil.

Contoh dan Perbandingan Menggunakan Activity Based Costing

Mari kita gambarkan konsep ABC dengan melihat dua kegiatan manufaktur yang umum: (1) perawatan mesin produksi untuk menjalankan proses produksi, dan (2) produksi aktual dari unit produk.

Mari kita berasumsi bahwa perusahaan memiliki biaya overhead manufaktur tahunan dari $ 2.000.000 — $ 200.000 yang secara langsung terlibat dalam pemasangan mesin produksi. Selama satu tahun ini perusahaan mengharapkan untuk melakukan 400 pembelian dan perawatan mesin.  Kemudian kita juga berasumsi bahwa ukuran produksi sangat bervariasi, tetapi upaya perawatan untuk setiap mesin sama.

Biaya per perawatan dihitung menjadi $ 500 ($ 200.000 biaya per tahun dibagi dengan 400 perawatan per tahun). Di bawah ABC, $ 200.000 dari overhead akan dipandang sebagai biaya per kuota produksi

Ini berarti bahwa $ 200.000 pertama-tama akan dialokasikan ke kuota produk yang akan diproduksi (disebut alokasi Tahap 1), dan kemudian ditugaskan ke unit produk di setiap kuota produksi (disebut alokasi Tahap 2).

Misalnya, jika kuota X terdiri dari 5.000 unit produk, biaya perawatan per unit adalah $ 0,10 ($ 500 dibagi 5.000 unit). Jika kuota Y adalah 50.000 unit, biaya per unit untuk pemasangan adalah $ 0,01 ($ 500 dibagi dengan 50.000 unit).

Untuk mempermudah, mari kita asumsikan bahwa sisa biaya produksi sebesar $ 1.800.000 disebabkan oleh aktivitas produksi yang berkorelasi dengan 100.000 jam mesin perusahaan.

Berikut contoh dua aktivitas sederhana, mari kita lihat bagaimana tarif untuk mengalokasikan overhead manufaktur akan terlihat dengan ABC dan tanpa ABC:

[table id=15 /]

Selanjutnya, mari kita lihat apa dampak manufacturing overhead cost allocations atau biaya overhead teknik alokasi terhadap biaya per unit dari unit output tertentu. Asumsikan bahwa perusahaan memproduksi per kuota 5.000 unit dan menghasilkan 50 unit per jam mesin, berikut adalah bagaimana biaya yang ditetapkan untuk unit dengan ABC dan tanpa ABC

[table id=17 /]

Jika perusahaan memproduksi per kuota 50.000 unit dan menghasilkan 50 unit per jam mesin, Berikut ini adalah perbedaan bagaimana biaya yang ditetapkan untuk unit dengan ABC dan tanpa ABC.

[table id=19 /]

Seperti yang diilustrasikan tabel di atas, dengan activity based costing, biaya per unit berkurang dari $ 0,46 menjadi $ 0,37 karena biaya perawatan kegiatan tersebar di 50.000 unit, bukan 5.000 unit. Tanpa ABC, biaya per unit adalah $ 0,40 terlepas dari jumlah unit dalam setiap kuota produksi.

Kesimpulan

Jika perusahaan mendasarkan harga jual mereka pada biaya, maka perusahaan yang tidak menggunakan pendekatan ABC mungkin kehilangan pekerjaan dengan kuota besar dibandingkan dengan kompetitor yang mengajukan penawaran dengan harga yang lebih rendah dari biaya overhead atau lebih kecil dari $ 0,37.

Kemungkinan lain adalah bahwa perusahaan yang tidak menggunakan ABC akan kesulitan untuk memproduksi produk dengan kuota kecil, karena $ 0,40 lebih rendah dari model ABC $ 0,46 untuk ukuran kuota 5.000 unit.

Dengan harga penawaran berdasarkan overhead manufaktur sebesar $ 0,40, tetapi biaya sebenarnya sebesar $ 0,46. Jadi kemungkinan perusahaan melakukan banyak produksi dengan sedikit atau tanpa laba.

Contoh dua kegiatan diatas menggambarkan bagaimana biaya per unit menggunakan metode ABC lebih akurat dalam mencerminkan upaya aktual yang terkait dengan produksi.

Untuk memudahkan proses perhitungan ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi. Gunakanlah Accurate Online untuk memudahkan proses akuntansi pada bisnis Anda.

Tidak seperti software akuntansi lain, Accurate Online menerapkan satu harga untuk semu fitur yang tersedia, tanpa perbedaan harga. Cocok untuk UKM sampai perusahaan mutinasional.

Tunggu apalagi? Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis melalui link ini.

 

 

Ingin mengetahui tips lainnya seputar akuntansi dan bisnis? Silahkan baca artikel pilihan kami dibawah ini: