3 Strategi Diskon Untuk Penjualan Produk Maksimal Tanpa Rugi
Sebagai seorang pengusaha, salah satu strategi penjualan yang wajib dilakukan adalah dengan memberikan strategi diskon. Dalam bisnis, praktik diskon ini umum dilakukan, terutama untuk produk-produk tertentu. Meski begitu, sepertinya tidak semua pelaku bisnis akan menyukai strategi ini, karena mereka merasa tidak ingin mengalami kerugian hanya karena ingin meningkatkan penjualan.
Dengan memberikan diskon yang terencana, sebenarnya para pengusaha bisa terhindar dari kerugian, terutama di musim penjualan yang lambat.
Strategi Diskon untuk Penjualan Maksimal Tanpa Rugi
Sebelum para pebisnis mulai menerapkan diskon dengan memotong harga produk yang akan dijual, bahkan hingga setengahnya, sebaiknya Anda rencanakan terlebih dulu untuk lebih focus pada pemeriksaan struktur harga produk-produk dalam usaha Anda. Hal ini dilakukan untuk melindungi keuntungan yang bisa diperoleh. Berikut ini beberapa langkah dasar yang dilakukan, sebelum membuat strategi diskon:
- Identifikasi margin keuntungan , break even point serta markup harga yang sebaiknya masuk akal
- Mencari tahu yang dilakukan para competitor yang juga melakukan strategi diskon untuk produk yang sama
- Identifikasi diskon penjualan apa yang kemungkinan masih bisa memberikan keuntungan
- Identifikasi waktu, kapan biasanya penjualan menjadi menurun (dalam satu tahun)
- Memikirkan beberapa cara lain untuk meningkatkan penjualan tanpa harus memberi diskon
Setelah melakukan identifikasi tersebut, Anda dapat mulai untuk menerapkan strategi diskon untuk produk-produk Anda, dengan beberapa langkah berikut ini:
Pahami Psikologi Penetapan Harga
Pelanggan yang sering berbelanja di lokasi pusat perbelanjaan, ternyata lebih tertarik dan memutuskan untuk membeli produk seharga Rp. 2.999 dibandingkan dengan harga Rp. 3.000, padahal hanya sedikit perbedaanya. Itu merupakan psikologi dalam penetapan harga yang bisa Anda jadikan sebagai strategi ini untuk produk-produk dalam bisnis Anda.
Mencoba Persentase Diskon yang Tepat
Terkadang, sebagai pebisnis, Anda akan sedikit kebingungan dalam menentukan berapa persentase diskon yang sebaiknya diberikan pada pelanggan, dengan catatan pemilik usaha tetap memiliki keuntungan. Sebagai contoh, jika Anda meluncurkan produk baru, maka pemberian diskon presentase kecil seperti 5 – 10% sangat cocok digunakan, untuk menarik pelanggan baru yang akan membeli produk Anda. Sedangkan presentase angka besar, seperti 25%, 50% hingga 70% cocok digunakan untuk produk stok lama, agar segera habis dan tidak menumpuk di gudang.
Membuat Diskon dalam Event Khusus
Strategi diskon berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan diskon pada event atau momen tertentu. Hal ini bisa memberikan efek berupa pelanggan yang loyal dan selalu menunggu produk baru dari bisnis Anda. Strategi diskon ini bisa menjadi branding yang baik. Misalnya, saat sedang lebaran idul fitri adakan promo diskon hingga 75%, atau momen liburan dengan banyak diskon untuk produk-produk baru tertentu.
Menerapkan diskon dalam usaha yang kita jalankan, tidak berarti memangkas setengah dari keuntungan kita, jika strategi diskon yang kita gunakan sudah direncanakan terlebih dulu. Jika Anda kesulitan menghitung dan mencatatkan diskon pada setiap proses penjualan, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk efisiensi pembukuan Anda.
Accurate Online adalah software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap seperti penyesuaian diskon yang akan memudahkan strategi pemasaran sekaligus pembukuan usaha. Anda bisa mencoba menggunkan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.
Ingin mengetahui info lainnya seputar bisnis & keuangan? Silahkan baca ajrtikel pilihan kami dibawah ini:
- Tips Membangun Usaha Laundry Yang Sukses
- Pengertian Badan Usaha & Bentuk Badan Usaha Yang Ada Di Indonesia
- Pengertian Branding, Unsur, Dan Pentingnya Pada Sebuah Bisnis