Mengetahui Segala Hal Tentang Manajemen Risiko

Pengertian Tentang Manajemen Risiko

Dalam dunia keuangan, manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis dan memprediksi ketidakpastian dalam keputusan investasi. Pada dasarnya, manajemen risiko terjadi ketika investor atau manajer keuangan menganalisis dan mencoba untuk mengukur potensi kerugian dalam investasi dan kemudian mengambil tindakan yang tepat untuk tujuan investasi dan toleransi risiko.

Contoh manajemen risiko terjadi ketika dimana seorang investor memilih membeli obligasi  dari pemerintah yang berisiko rendah daripada obligasi korporasi yang beresiko tinggi. Atau ketika bank melakukan pemeriksaan catatan transaksi pada individu sebelum mengeluarkan permohonan kartu kredit. Jika tidak teliti dalam menjalani manajemen risiko dapat meimbulkan konsekuensi berat bagi perusahaan, individu, bahkan ekonomi suatu negara.

 

Pentingnya Penerapan Manajemen Risiko Pada sebuah Bisnis

Proses manajemen risiko adalah suatu proses yang bersifat berkesinambungan, sistematis, logik, dan terukur yang digunakan untuk mengelola risiko yang akan terjadi. Proses manajemen risiko meliputi penerapan kebijakan, prosedur, dan praktek untuk melaksanakan penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring dan reviu, juga komunikasi dan konsultasi.

Penerapan manajemen risiko yang berhasil ditunjukkan dengan adanya identifikasi dan analisis risiko sesuai tingkat kepentingannya. Risiko dimitigasi, dilacak, dan dikendalikan secara efektif. Permasalahan dicegah sebelum terjadi dan pegawai secara sadar fokus pada apa yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan.

JIka dalam bisnis tersebut tidak memiliki pandangan tentang manajemen risiko, tentunya ini akan membuat lebih banyak sumber daya yang dikeluarkan untuk memperbaiki masalah yang seharusnya dapat dihindari. Sesuatu yang buruk  akan terjadi tanpa peringatan dan  keputusan dibuat tanpa informasi yang lengkap atau pengetahuan yang memadai. Kemungkinan pencapaian program berkurang, dan program yang ada selalu dalam kondisi kritis.

 

Kategori Manajemen Risiko

Manajemen risiko dibagi menjadi dua kategori besar: risiko sistematis dan tidak sistematis.

Risiko sistematis dikaitkan dengan pasar. Risiko ini mempengaruhi pasar produk secara keseluruhan dan hal ini tidak dapat diprediksi  juga diperkirakan. Namun, risiko dapat dikurangi melalui hedging (melindungi nilai). Misalnya, pergolakan politik adalah risiko sistematis yang dapat memengaruhi banyak lini keuangan, seperti pasar obligasi, saham, dan mata uang. Investor dapat melakukan hedging terhadap risiko semacam ini dengan mengambil langkah Put options dalam pasar itu sendiri.

Kategori kedua adalah risiko tidak sistematis, dikaitkan dengan perusahaan atau sektor. Dikenal juga sebagai risiko yang dapat didiversifikasi dan dapat dimitigasi melalui diversifikasi aset. Risiko ini hanya melekat pada saham atau industri tertentu. Sebagai contoh, seorang investor memberikan investasi dalam sebuah perusahaan minyak dan dia percaya bahwa turunnya harga minyak akan mempengaruhi perusahaan tersebut.

Investor tentu akan berusaha melindung asetnya, dengan cara mengurangi risiko melalui diversifikasi dengan membeli saham dalam sektor lain, misalnya perusahaan ritel atau perusahaan penerbangan. Investor ini mengurangi risiko dan melindungi asetnya terhadap merosotnya sektor perminyakan. Jika dia tidak peduli tentang manajemen risiko, saham perusahaan dan harga minyak bisa turun secara signifikan bisa membuatnya kehilangan seluruh investasinya dan ini  sangat mempengaruhi portofolionya.

 

Empat Cara Pengukuran Manajemen Risiko

pengukuran manajemen risiko

1. Standar deviasi

Standar deviasi adalah mengukur besarnya penyimpangan dari nilai ekspektasinya. Semakin tinggi standar deviasi, semakin tinggi ketidakpastian atau risiko semakin besar. Sebagai contoh, sebuah saham yang memiliki standar deviasi tinggi mengalami sisiko yang lebih tinggi.

2. Beta

Beta mengukur jumlah risiko sistematis dalam  keamanan individu atau sektor industri relatif terhadap seluruh pasar saham.

Pasar memiliki beta 1, dan dapat digunakan untuk mengukur risiko keamanan. Jika beta keamanan sama dengan 1, harga sekuritas bergerak dalam normal seiring dengan pasar. Keamanan dengan beta lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa sekuritasnya lebih baik daripada pasar. Sebaliknya, jika beta keamanan kurang dari 1, ini menunjukkan bahwa keamanan kurang stabil daripada pasar. Sebagai contoh, misalkan beta keamanan adalah 1,5. Secara teori, keamanan 50% lebih stabil daripada pasar.

3. Value at Risk (VaR)

VaR adalah ukuran statistik yang digunakan untuk menilai tingkat risiko yang terkait dengan portofolio atau perusahaan. VaR mengukur potensi kerugian maksimum dengan tingkat kepercayaan selama periode tertentu. Sebagai contoh, misalkan portofolio investasi memiliki VaR 10%  dalam setahun sebesar 5 Milyar rupiah maka secara bersamaan portofolio itu tersebut juga memiliki peluang 10% kehilangan lebih dari 5 Milyar rupiah selama periode satu tahun.

4. VaR Kondisional

VaR Kondisional merupakan ukuran risiko  yang digunakan untuk menilai risiko ekor (risk tail)  suatu investasi. Digunakan sebagai perpanjangan VaR, berusaha untuk menilai apa yang terjadi pada investasi di luar batas kerugian maksimumnya. Pengukuran ini lebih sensitif terhadap peristiwa yang terjadi di pada  risiko akhir.

Manajemen risiko merupakan hal sesuatu unsur penting yang harus Anda pahami, terutama jika Anda berenca membangun bisnis yang melibatkan investor didalamnya. Memilih aplikasi pencatatan kuangan dan akuntansi yang tepat juga merupakan bagian dari manajemen resiko untuk kemudahan bisnisi Anda. Bisa Anda bayangkan jika laporan laba – rugi yang Anda buat secara manual tidak sesuai dengan yang terjadi pada arus keuangan perusahaan Anda atau tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Anda bisa mencoba Accurate online, software akuntansi berbasis cloud dari CPSSOFT yang sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Tidak hanya itu, Accurate online juga dapat digunakan untuk mendata karyawan, mencatat gaji karyawan, penghitungan pajak, hingga mencetak slip gaji. Jadi tunggu apa lagi?

Anda bisa mengunduh demo aplikasi ini secara gratis melalui link ini

Sebagian materi diambil dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

 

 

Anda juga bisa membaca artikel menarik lainnya dibawah ini :