Tipe-Tipe Kewajiban dan Pengaruhnya terhadap Perusahaan
Bagi para pemilik bisnis kecil yang ingin memperbesar perusahaan harus mengetahui tentang 3 tipe kewajiban terlebih dahulu dan dampaknya kepada bisnis. Kewajiban yang dimaksud adalah kewajiban sesuai hakikat akuntansi atau liabilitas (liability).
Kewajiban adalah sebuah keharusan sebuah perusahaan pada masa sekarang yang berasal dari masa lalu dan memiliki dampak kepada arus kas keluar serta memiliki manfaat ekonomi bagi perusahaan. Kewajiban ini berupa utang finansial perusahaan yang resmi atau kewajiban yang muncul selama kegiatan bisnis berlangsung.
Kewajiban dicatat dalam neraca akuntansi yang selalu ada selama perusahaan masih beroperasi dan memiliki manfaat ekonomi seperti uang, barang, atau jasa. Kewajiban dalam akuntansi antara lain pinjaman (utang), utang usaha yang biasanya berupa pembelian barang atau jasa yang dicicil, hipotek, pendapatan diterima di muka, dan beban utang.
Ada 3 kewajiban utama yang mungkin dimiliki oleh perusahaan atau suatu bisnis antara lain kewajiban jangka pendek (utang yang harus dilunasi selama 1 tahun atau kurang dari 1 tahun), kewajiban jangka panjang (utang yang tidak harus segera dilunasi dalam 1 tahun), dan kewajiban (utang) bersyarat yang mungkin dimiliki karena adanya acara atau keperluan tertentu.
Kewajiban Jangka Pendek dan Pengaruhnya kepada Perusahaan
Kewajiban jangka pendek adalah utang atau obligasi yang harus dilunasi maksimal selama 1 tahun. Pihak managemen perusahaan akan memerhatikan utang jangka pendek sehingga kegiatan operasional perusahaan tetap bisa berjalan dengan baik karena likuiditas dari aset lancar terjaga.
Utang jangka pendek antara lain utang usaha, beban bunga, beban pajak pendapatan, dan lainnya. Beberapa likuiditas jangka pendek diukur sebagai kewajiban jangka pendek untuk menganalisis kondisi keuangan suatu bisnis. Rasio yang dipakai untuk mengukur utang jangka pendek antara lain current ratio, quick ratio, dan cash ratio.
Kewajiban Jangka Panjang dan Pengaruhnya kepada Perusahaan
Kewajiban jangka panjang adalah utang atau obligasi yang tidak harus dilunasi dalam 1 tahun karena masa pembayarannya lebih lama (bisa lebih dari 5 tahun). Suatu perusahaan biasanya membutuhkan utang jangka panjang untuk membiayai kegiatan bisnis secara cepat termasuk pembelian aset dan modal lainnya atau investasi pada suatu proyek.
Kewajiban jangka panjang juga sangat penting untuk menjamin likuiditas jangka panjang sehingga perusahaan terhindar dari kemungkinan bangkrut. Sebuah perusahaan bisa saja rentan untuk bangkrut karena tidak mampu melunasi utang jangka panjang. Kewajiban jangka panjang antara lain beban obligasi, beban modal, beban hipotek, kewajiban pajak, dan beban-beban lainnya.
Kewajiban Bersyarat
Kewajiban bersyarat adalah utang yang mungkin dimiliki oleh suatu perusahaan akibat kejadian atau kondisi tertentu pada masa depan. Kewajiban bersyarat tergantung pada pengeluaran perusahaan pada masa depan sehingga disebut juga kewajiban potensial.
Contohnya, sebuah perusahaan menghadapi gugatan klien sebesar Rp 2 milyar sehingga perusahaan tersebut memiliki kewajiban bersyarat sebesar Rp 2milyar. Dalam standar akuntansi, kewajiban bersyarat hanya dicatat jika kewajiban itu mungkin dan jumlahnya masuk akal atau sesuai kemampuan perusahaan. Kewajiban bersyarat antara lain gugatan hukum dari klien dan garansi produk.
Setelah mengetahui tentang jenis jenis kewajiban dan pengaruhnya terhadap perusahaan akan membuat pemilik bisnis atau perusahaan kecil bisa memperkirakan kondisi keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Jika kondisi keuangan dalam keadaan baik tentu memiliki kemungkinan untuk mendirikan cabang perusahaan atau memperbesar ruang lingkup bisnis. Sesuai dengan namanya, berbagai jenis kewajiban menjadi wajib untuk dilunasi dan diajukan agar ruang lingkup bisnis menjadi lebih besar.
Anda bisa membaca artikel menarik lainnya di bawah ini :
- 4 Manfaat Aplikasi Keuangan Kekinian untuk Usaha Anda
- 3 Tips Jitu Terapkan Sistem Manajemen Bisnis UKM
- 4 Cara Efektif Kembangkan Bisnis UKM dengan Maksimal