Kebijakan Fiskal : Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Komponennya
Apa itu Fiskal dan Kebijakan Fiskal?
fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara yang dikumpulkan berasal dari masyarakat dan oleh pemerintahan dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta digunakan sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.
sedangkan untuk kebijakan fiskal sendiri adalah salah satu faktor yang membentuk arah ekonomi negara. Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk mempengaruhi ekonomi dengan menyesuaikan tingkat pendapatan dan pengeluaran.
Kebijakan fiskal didasarkan pada teori-teori ekonom Inggris John Maynard Keynes, yang menyatakan bahwa peningkatan atau penurunan pendapatan (pajak) dan tingkat pengeluaran mempengaruhi inflasi, lapangan pekerjaan dan aliran uang melalui sistem ekonomi suatu negara.
Keberhasilan ekonomi suatu negara biasanya diukur oleh beberapa faktor, salah satunya termasuk produk domestik bruto (PDB), yang merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam setahun. Faktor lainnya adalah permintaan agregat, yang merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara yang dibeli pada titik harga tertentu.
Jika kurva permintaan agregat menyatakan bahwa pada tingkat harga yang lebih rendah, maka lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi. Kebijakan fiskal mempengaruhi pengukuran ini, tujuannya adalah untuk meningkatkan PDB dan permintaan agregat secara berkelanjutan.
3 Tujuan Utama Kebijakan Fiskal
Pemerintah bertanggung jawab untuk membuat undang-undang dan program agar menjaga setiap warganya tetap dalam keadaan ekonomi yang baik. Kebijakan fiskal menggambarkan tindakan yang diambil pemerintah untuk mempengaruhi ekonomi melalui perubahan dalam pengeluaran dan perpajakan. Kebijakan yang dibuat biasanya bertujuan untuk mencapai sasaran ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang baik, lapangan kerja yang tinggi dan harga yang stabil.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah salah satu tujuan utama kebijakan fiskal. Ketika ekonomi tumbuh dengan cepat, bisnis cenderung berkembang dan orang cenderung mendapatkan lebih banyak pendapatan. Tentunya ini juga meningkatkan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.
Mengurangi pajak adalah cara pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal. Ketika pajak lebih rendah, konsumen memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, yang cenderung meningkatkan investasi dan pendapatan bisnis, yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi.
2. Pekerjaan
Mencapai tingkat pekerjaan yang tinggi adalah tujuan umum lainnya dari kebijakan fiskal. Pengangguran pekerja cenderung memiliki sedikit uang untuk dibelanjakan daripada pekerja dengan pekerjaan. Hal ini cenderung menghambat pertumbuhan ekonomi.
Mengurangi pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan terjadinya ekspansi bisnis. Secara bersamaan, hal ini dapat mendorong perekrutan dan meningkatkan pekerjaan.
3. Stabilitas Ekonomi
Tujuan lain dari kebijakan fiskal adalah menstabilkan ekonomi dengan mengurangi dampak fluktuasi dalam perekonomian. Ekonomi negara cenderung mengikuti pola ekspansi ekonomi global, atau “booming,” diikuti oleh perlambatan ekonomi, atau “busts.”
Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal untuk mengurangi risiko ini dengan meningkatkan pengeluaran dan mengurangi pajak. Hal ini untuk mengendalikan ekspansi berlebihan yang dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan seperti inflasi tinggi dengan meningkatkan pajak dan pemangkasan pengeluaran. Intinya, pemerintah dapat mencoba memuluskan tren boom dan bust untuk mencapai tren pertumbuhan ekonomi konstan yang lebih stabil.
Jenis Kebijakan Fiskal
Ada dua jenis utama kebijakan fiskal: ekspansif dan kontraktif. Berikut adalah penjelasannya :
- Kebijakan fiskal ekspansif, dirancang untuk merangsang ekonomi, paling sering digunakan selama masa resesi, saat-saat pengangguran tinggi atau periode siklus bisnis rendah lainnya. Kebijakan Ini mengharuskan pemerintah membelanjakan lebih banyak uang, menurunkan pajak, atau melakukan keduanya. Tujuannya adalah untuk menempatkan lebih banyak uang di tangan konsumen sehingga mereka membelanjakan lebih banyak dan merangsang ekonomi.
- Kebijakan fiskal kontraksional digunakan untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi, seperti ketika inflasi tumbuh terlalu cepat. Kebalikan dari kebijakan fiskal ekspansif, kebijakan fiskal kontraktif meningkatkan pajak dan memotong pengeluaran.
Baca Juga : Kebijakan Moneter – Arti, Tujuan, Jenis dan Instrumennya
Macam-macam Komponen Kebijakan Fiskal
Ada empat komponen utama dari Kebijakan Fiskal adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Perpajakan
Sebelumnya kita telah membahas secara detail tentang kebijakan perpajakan dalam penentuan kebijakan fiskal. Pemerintah mendapat pemasukan dari pajak langsung dan tidak langsung. Melalui kebijakan fiskalnya, pemerintah bertujuan untuk menjaga sebanyak mungkin pajak progresif. Lebih lanjut, keputusan perpajakan sangat penting bagi ekonomi karena dua alasan:
- Tarif pajak yang lebih tinggi dari biasanya akan mengurangi daya beli orang dan akan menyebabkan penurunan investasi dan produksi.
- Tarif pajak yang lebih rendah dari biasanya akan membuat orang-orang membelanjakan uangnya dan ini akan menyebabkan inflasi.
Dengan demikian, pemerintah harus membuat keseimbangan dan menerapkan tarif pajak yang benar untuk perekonomian.
2. Kebijakan Pengeluaran
Kebijakan pengeluaran pemerintah berurusan dengan pendapatan dan belanja modal. Pengeluaran ini dilakukan pada bidang-bidang pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dll. Dan pengeluaran negarapun untuk membayar utang, bunga internal dan eksternal atas utang-utang.
Anggaran pemerintah adalah instrumen paling penting yang mewujudkan kebijakan pengeluaran pemerintah. Anggaran tersebut juga digunakan untuk pembiayaan defisit yaitu mengisi kesenjangan antara belanja Pemerintah dan pendapatan.
3. Kebijakan Investasi dan Disinvestasi
Tingkat optimal investasi domestik maupun asing diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, Arus modal internasional atau FDI telah meningkat secara dramatis dan telah menjadi alat untuk mengintegrasikan ekonomi domestik dengan ekonomi global.
4. Pengelolaan Utang / Surplus
Jika pemerintah menerima lebih dari yang dihabiskan, itu disebut surplus. Namun jika pemerintah membelanjakan lebih dari pendapatan, maka itu disebut defisit. Untuk membiayai defisit, pemerintah harus meminjam dari sumber-sumber domestik atau asing. Opsi lain yang dapat diambil adalah mencetak uang untuk pembiayaan defisit
Bagaimana Kebijakan Fiskal Memengaruhi Dunia Bisnis?
Dunia Bisnis berdampak langsung pada kebijakan ini, baik dalam bentuk pembelanjaan atau perpajakan. Para pebisnis harus pintar melihat peluang investasi dari belanja pemerintah maupun investasi swasta.
Hal ini biasanya terjadi selama kebijakan fiskal ekspansif, ketika lebih banyak uang mengalir dari pemerintah dan dari sumber lain yang berimbas pada perpajakan yang rendah. Ketika keseimbangan antara harga dan permintaan terpenuhi, maka diharapkan bisnis dapat berkembang
Kebijakan fiskal kontraktif dapat mendorong inflasi lebih parah ketika keseimbangan itu rusak dan permintaan serta harga jatuh. Bisnis yang biasanya sedang dalam masa pengembangan dan pertumbuhan akan mengambil langkah penghematan anggaran dan hal ini tentunya akan membuat aliran uang untuk pembelanjaan lebih sedikit.
kebijakan fiskal juga memengaruhi jumlah pajak bagi generasi individu dan bisnis di masa depan. Pengeluaran pemerintah yang mengarah pada defisit yang lebih besar menunjukan bahwa perpajakan pada akhirnya harus meningkat untuk membayar bunga. Sebaliknya, ketika pemerintah menjalankan surplus,besaran pajak akhirnya harus diturunkan
Tidak hanya pada Negara, pada setiap bisnis juga sangat diperlukan kejelian dalam menentukan arus keuangan. Untuk mempermudah hal tersebut, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang teruji dan terpercaya. Accurate online!
Software akuntansi yang telah ada sejak tahun 1999 dan telah dipakai berbagai perusahaan multinasional, Accurate online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sangat mudah pengoperasiannya namun juga aman untuk seiap data yang Anda simpan. jadi tunggu apa lagi? Jalani bisnis Anda menjadi lebih mudah dengan Accurate Online.
Anda dapat mengunduh demo Accurate online secara gratis melalui link ini
Anda juga bisa membaca artikel menarik lainnya dibawah ini :
- 3 Sistem Pemungutan Pajak Yang Berlaku di Indonesia
- Mempelajari Asas Pemungutan Pajak di Indonesia
- Mempelajari Segala Hal Tentang Prosedur Audit
- Mengenal berbagai pengelompokan dan jenis pajak di Indonesia
- Mengenal Arti, Fungsi, dan Pengelompokan Rasio Keuangan
- Pengertian Inflasi, Dampak Baik, dan Cara Menghadapinya
- Penjelasan Lengkap Tentang Perilaku Konsumen