[fusion_builder_container hundred_percent=”no” hundred_percent_height=”no” hundred_percent_height_scroll=”no” hundred_percent_height_center_content=”yes” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” status=”published” publish_date=”” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” enable_mobile=”no” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” video_preview_image=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” margin_top=”” margin_bottom=”” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ spacing=”” center_content=”no” link=”” target=”_self” min_height=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_image_id=”” background_position=”left top” background_repeat=”no-repeat” hover_type=”none” border_size=”0″ border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”” margin_bottom=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ animation_offset=”” last=”no”][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Pengertian Aktiva dan Pengenalan Jenisnya dalam Akuntansi
[/fusion_text][fusion_separator style_type=”none” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” sep_color=”” top_margin=”20px” bottom_margin=”20px” border_size=”” icon=”” icon_circle=”” icon_circle_color=”” width=”” alignment=”center” /][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Pengertian Aktiva
Aktiva atau aset adalah sumber daya atau benda yang memiliki nilai moneter / ekonomi dan dimiliki oleh individu atau entitas. Jadi pengertian aktiva secara luas adalah sumber daya yang mampu menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan. Aktiva atau aset dalam bisnis berkaitan dengan provit dan untuk meningkatkan nilai dalam bisnis. Sedang pengertian aktiva konteks akuntansi, aktiva adalah sumber daya yang dapat menghasilkan arus kas. Aktiva ditemukan di sisi kanan neraca. Aktiva diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan konvertibilitas terhadap arus kas yang digunakan dalam bisnis atau dasar keberadaan fisik aset. Aktiva adalah bagian dari neraca dan dinyatakan pada biaya historis dikurangi biaya depresiasi atau mengikuti nilai pasar.
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
KLASIFIKASI ASET
Setelah mempelajari pengertian aktiva, selanjutnya kita akan mengenal tentang pengklasifikasian aset atau aktiva. Aktiva umumnya diklasifikasikan tergantung pada sifat, jenis dan pengertian jenis klasifikasi aktiva itu sendiri. Berikut adalah berbagai jenis aktiva berdasarkan jenis pengklasifikasiannya:
1. Konvertibilitas
Salah satu cara klasifikasi aset didasarkan pada konvertibilitas aktiva tersebut menjadi kas. Menurut klasifikasi ini, total aset diklasifikasikan menjadi Aktiva Lancar atau Aktiva Tetap.
1. Aktiva Lancar
Pengertian aktiva lancar adalah aset yang mudah dikonversi menjadi kas seperti saham, persediaan, surat berharga, investasi jangka pendek, deposito, pendapatan yang masih harus dibayar, saldo bank, debitur, tagihan piutang, biaya dibayar dimuka dll. Diklasifikasikan sebagai aktiva lancar karena aset ini umumnya memiliki masa yang lebih pendek dibandingkan dengan aset tetap yang bertahan untuk periode yang lebih lama. Aset lancar juga dapat disebut sebagai aset likuid.
2. Aktiva Tetap
Aktiva tetap bersifat tetap dalam konteks bahwa aktiva ini sulit untuk dikonversi menjadi kas. Mereka membutuhkan prosedur yang rumit dan waktu untuk penjualan mereka untuk dikonversi menjadi kas. Tanah, bangunan, pabrik, mesin, peralatan dan furnitur adalah beberapa contoh dari aktiva tetap. Nama lain yang digunakan untuk aktiva tetap adalah aset tidak lancar, aset jangka panjang atau aset keras. Umumnya, nilai aktiva tetap berkurang selama periode waktu tertentu (dikenal sebagai depresiasi).
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
2. Eksistensi Fisik
Klasifikasi aset yang didasarkan pada keberadaan fisik mereka. Menurut klasifikasi ini, aset adalah aset berwujud atau aset tidak berwujud.
1. Aktiva Berwujud (Tangible Assets)
Pengertian aktiva berwujud adalah aset-aset yang dapat kita sentuh, lihat dan rasakan. Semua aktiva tetap berwujud. Selain itu, beberapa aktiva lancar seperti persediaan dan uang tunai juga termasuk dalam kategori aset berwujud.
2. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Aktiva tidak berwujud tidak dapat dilihat, dirasakan atau disentuh secara fisik. Beberapa contoh aset tidak berwujud adalah perjanjian waralaba, paten, hak cipta, merek, merek dagang, dan lain lain.
Aktiva ini juga diklasifikasikan menjadi aset karena pemilik bisnis memperoleh keuntungan moneter dengan aset tidak berwujud ini. Merek dagang, merek, dan keistimewaan perusahaan berkontribusi pada pemasaran dan penjualan produknya. Banyak pembeli membeli barang hanya dengan melihat merek dagang dan mereknya di pasar.
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
3. Penggunaan
Klasifikasi ketiga dibagi menjadi aktiva operasional dan aktiva dan non-operasional. Klasifikasi ini didasarkan pada penggunaan aset untuk operasi bisnis. Aktiva yang sebagian besar digunakan untuk bisnis sehari-hari diklasifikasikan sebagai aset operasi dan aset lainnya yang tidak digunakan dalam operasi diklasifikasikan sebagai non-operasional.
1. Aktiva Operasional
Semua aset yang diperlukan untuk transaksi bisnis sehari-hari saat ini dikenal sebagai aktiva operasi. Sederhananya, aset yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan adalah aset operasi. Ini termasuk uang tunai, saldo bank, inventaris, pabrik, peralatan, dll.
2. Aktiva Non-Operasional
Semua aset yang tidak ada hubungannya untuk operasi bisnis sehari-hari tetapi sangat penting untuk pembentukan bisnis dan untuk kebutuhan masa depan bisnis disebut sebagai non-operasional. Misalnya mencakup beberapa properti yang dibeli untuk mendapatkan nilai dari laba dalam bisnis, namun tidak digunakan dalam suatu operasi bisnis saat ini.
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
MEMAHAMI AKTIVA TOTAL DAN AKTIVA BERSIH
Makna dari aktiva total benar-benar tercermin dalam persamaan akuntansi sebagai jumlah total kewajiban dan ekuitas pemilik. Sementara aktiva bersih adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan antara aktiva total dan total kewajiban. Oleh karena itu, dapat dicatat bahwa aktiva bersih dan ekuitas pemilik hampir sama, keduanya mewakili perbedaan antara “Aset Total” dan “Kewajiban Total”
Aktiva Total= Jumlah Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Sedangkan
 Aktiva Bersih = Aktiva Total – Jumlah Kewajiban
[/fusion_text][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Mengetahui pengertian aktiva atau aset secara mendalam adalah sangat penting bagi Anda yang ingin membangun sebuah bisnis yang maju. Perlu Anda ketahui, semakin besar sebuah bisnis maka akan makin besar pula aset yang akan dimiliki oleh entitas bisnis tersebut. Untuk mempermudah hal tersebut, tentunya Anda memerlukan bantuan aplikasi akuntansi yang mempermudah proses dan rencana operasional bisnis Anda. Anda bisa menggunakan Accurate Online untuk menangani catatan transaksi keuangan dan pengolahan aset bisnis Anda secara cepat dan mudah. Tunggu apalagi? silahkan megunduh demo Accurate Online secara GRATIS melalui link ini
[/fusion_text][fusion_separator style_type=”none” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” sep_color=”” top_margin=”30px” bottom_margin=”30px” border_size=”” icon=”” icon_circle=”” icon_circle_color=”” width=”” alignment=”center” /][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]
Anda juga bisa membaca artikel menarik lainnya dibawah ini :
- Macam-macam Jurnal Khusus, Pengertian dan Manfaatnya
- 4 Langkah Mengembangkan Sistem Akuntansi untuk Bisnis
- Pengertian Inflasi, Dampak Baik, dan Cara Menghadapinya
- 10 Cara Memantau Kinerja Keuangan dalam Bisnis
- Mengenal Bauran Pemasaran Atau Marketing Mix
- Jurnal Penutup : Pengertian dan Cara Membuatnya
[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]