Mengenal Arti, Fungsi, dan Pengelompokan Rasio Keuangan
Apa itu Rasio Keuangan?
Rasio keuangan merupakan alat analisis yang dibuat dengan menggunakan data –data yang diambil dari laporan keuangan untuk mendapatkan informasi yang berarti tentang perusahaan. Data yang diambil dari laporan keuangan perusahaan – neraca , laporan laba rugi , dan laporan arus kas ini digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif dan menilai likuiditas, leverage, pertumbuhan, marjin, profitabilitas, tingkat pengembalian, penilaian, dan hal lainnya menyangkut kesehatan keuangan perusahaan.
Tujuan Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan memiliki dua tujuan utama yaitu :
1. Mengetahui Kinerja Perusahaan
Menentukan rasio individu per-periode dan melacak perubahan dari waktu ke waktu dilakukan untuk melihat tren yang mungkin berkembang di perusahaan. Misalnya, rasio utang terhadap aset yang meningkat dapat mengindikasikan bahwa perusahaan terlalu terbebani dengan utang dan mungkin akhirnya menghadapi risiko default.
2. Membuat Penilaian Komparatif Tentang Kinerja Perusahaan
Membandingkan rasio keuangan dengan pesaing utama dilakukan untuk mengidentifikasi apakah perusahaan memiliki kinerja lebih baik atau lebih buruk daripada rata-rata industry serupa. Misalnya, membandingkan laba atas aset antar perusahaan dapat membantu analis atau investor guna menentukan aset perusahaan mana yang paling efisien digunakan.
Pengguna Analisa Rasio Keuangan
Pengguna data hasil analisa rasio keuangan adalah pihak eksternal dan internal perusahaan
- Pengguna eksternal: Analis keuangan, investor ritel, kreditor, pesaing, otoritas pajak, masyarakat dan negara, dan pengamat industri
- Pengguna internal: Tim manajemen, karyawan, dan pemilik
Pengelompokan Rasio Keuangan
Pengelompokan rasio keuangan dapat dikelompokan kedalam lima kategori dibawah ini
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kembali kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Rasio likuiditas umum termasuk yang berikut:
Rasio mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
Analisa rasio cepat untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek dengan aset cepat:
Rasio cepat = Aktiva lancar – Persediaan / Kewajiban lancar
Rasio Kas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara kas:
Rasio kas = Kas dan Setara Kas / Kewajiban Lancar
Rasio arus kas adalah ukuran berapa kali perusahaan dapat melunasi kewajiban lancar dengan kas yang dihasilkan dalam periode tertentu:
Rasio arus kas operasi = Arus kas operasi / Kewajiban lancar
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratios)
Rasio Solvabilitas mengukur jumlah modal yang berasal dari utang. Dengan kata lain, Rasio solvabilitas digunakan untuk mengevaluasi tingkat utang perusahaan. Rasio solvabilitas umum termasuk yang berikut:
Rasio utang ukuran jumlah aset perusahaan yang disediakan dari utang:
Rasio utang = Total kewajiban / Total aset
Rasio utang terhadap ekuitas Rasio menghitung bobot total utang dan kewajiban keuangan terhadap ekuitas pemegang saham:
Rasio hutang terhadap ekuitas (Debt to equity ratio) = Jumlah kewajiban / ekuitas Pemegang Saham
rasio hutang dan profitabilitas (Interest coverage ratio) menentukan seberapa mudah perusahaan dapat membayar biaya bunga:
Interest coverage ratio = Penghasilan operasional / Beban bunga
Rasio cakupan layanan utang menentukan seberapa mudah perusahaan dapat membayar kewajiban utangnya:
Rasio cakupan layanan utang = Penghasilan operasional / Total besaran utang
3. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi, juga dikenal sebagai rasio aktivitas, digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan menggunakan aset dan sumber dayanya. Rasio efisiensi umum meliputi:
Rasio perputaran aset mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dari aset:
Rasio perputaran aset = Penjualan bersih / Total aset
Rasio perputaran persediaan (Inventory turnover ratio) mengukur berapa kali persediaan perusahaan dijual dan diganti selama periode tertentu:
Inventory turnover ratio = Harga pokok penjualan / persediaan rata-rata
Rasio perputaran piutang mengukur seberapa sering suatu perusahaan dapat mengubah piutang menjadi uang tunai selama periode tertentu:
Rasio perputaran piutang = Penjualan kredit bersih / piutang rata-rata
Rasio penjualan perhari dalam persediaan adalah mengukur jumlah rata – rata yang disimpan perusahaan atau srok ke sebelum menjualnya kepada pelanggan:
Rasio penjualan perhari dalam persediaan = 365 hari / Rasio perputaran persediaan
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitbilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit terhadap pendapatan, aset neraca, biaya operasi, dan ekuitas. Rasio profitabilitas umum meliputi hal-hal berikut:
Rasio marjin membandingkan laba kotor perusahaan dengan penjualan bersihnya untuk menunjukkan berapa banyak laba yang diperoleh perusahaan setelah melunasi biaya barang yang dijual:
Rasio marjin kotor = Laba kotor / Penjualan bersih
Rasio marjin operasi membandingkan pendapatan operasi suatu perusahaan dengan penjualan bersihnya untuk menentukan efisiensi operasi:
Rasio marjin operasi = Penghasilan operasional / Penjualan bersih
Rasio laba atas aset mengukur seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba:
Return on assets ratio = Penghasilan bersih / Total aset
Rasio pengembalian equitas untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba:
Return on equity ratio = Penghasilan bersih / ekuitas Pemegang Saham
5. Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar digunakan untuk mengevaluasi harga saham suatu saham perusahaan. Rasio nilai pasar umum mencakup hal-hal berikut:
Rasio nilai per-lembar saham menghitung nilai per saham perusahaan berdasarkan ekuitas yang tersedia bagi pemegang saham:
Rasio nilai per-lembar saham = Ekuitas pemegang saham / Total saham yang beredar
Rasio hasil dividen mengukur jumlah dividen yang dikaitkan dengan pemegang saham relatif terhadap nilai pasar per saham:
Rasio hasil dividen = Dividen per saham / Harga saham
Rasio laba per-saham mengukur jumlah pendapatan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang beredar:
Rasio laba per saham = Penghasilan bersih / Total saham yang beredar
Rasio harga dan pendapatan Rasio membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per saham:
Rasio harga dan pendapatan = Harga saham / Penghasilan per saham
Dalam melakukan analisa rasio keuangan, tentunya Anda membutuhkan seluruh data yang diambil dari laporan keuangan, neraca dan laporan lainnya terkait data keuangan perusahaan Anda. Akan sangat mudah jika Anda menggunakan aplikasi akuntansi yang mudah digunakan dan sudah teruji, Accurate online.
Accurate online mempunya berbagai macam fitur yang bisa memudahkan Anda untuk mengetahui data penjualan, pencatatan transaksi dan hal lain yang berhubungan dengan pengembangan bisnis Anda. Accurate online adalah aplikasi berbasis cloud yang bisa Anda gunakan kapan saja dan dimana saja. Jadi tunggu apalagi? Anda bisa mencoba demo Accurate online secara gratis melalui link ini.
Anda bisa membaca artikel menarik lainnya dibawah ini :
- Perencanaan Strategis : Arti, Konsep, dan Prosesnya
- Segmentasi Pasar Berdasarkan Tujuan, Kriteria, dan Contohnya
- Prinsip Manajemen, 14 Dasar Dalam Keberhasilan Manajemen
- Mempelajari Konvensi dan Konsep Akuntansi Secara Sederhana
- Apa itu Akuntansi Perpajakan? Ayo Pelajari Lebih Jauh
- Break Even Point : Mengetahui Lebih Jauh Tentang Titik Impas
- Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel